PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) angkat suara perihal rencana kerja sama engan perusahaan baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan yakni LG Chemical yang merupakan perwakilan konsorsium LG Energy Solution (LGES).
Direktur Utama ANTM Nicolas D Kanter mengungkapkan bahwa kerja sama untuk membangun ekosistem hulu baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia tersebut memang berjalan lamban. Hal tersebut disebutkan lantaran banyaknya tantangan dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan Negeri Ginseng itu.
“Kemudian terkait dengan LG memang ini masih di dalam proses. Konsorsium LG ini kita belum merampungkan, jadi masih terus dapat bantuan juga dari Kementerian ESDM maupun Kementerian Investasi untuk mencoba mempercepat progres daripada konsorsium kita dengan LG,” jelasnya dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam 2024, di Kempinski, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Nico mengatakan bahwa kerja sama tersebut sejatinya sudah didukung penuh oleh pemerintah termasuk dari Kementerian Investasi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu didorong agar kerja sama antara Antam dengan LG bisa berjalan di Indonesia.
“Terkait dengan LG memang masih menjadi challenges karena sudah lama dan betul, kita semua komitmen dengan pemerintah Kementerian Investasi, Kementerian ESDM, Pak Bahlil yang tadinya Menteri Investasi jadi Menteri ESDM juga sangat berkomitmen untuk mengejar konsorsium ini jalan,” tambahnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi, lanjut Nico, adalah perihal pasar produk yang akan dihasilkan, berbeda bila bekerja sama dengan perusahaan asal China.
Nico menjabarkan sejatinya Korea Selatan sendiri sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Amerika Serikat (AS).
“Memang idenya tadi adalah kita untuk mencapai pasar yang berbeda. Tapi buat LG kita tahu kalau Korea itu sudah punya FTA dengan Amerika, jadi targetnya itu adalah untuk pasar yang berbeda,” tambahnya.
Seperti diketahui, setidaknya Indonesia akan bekerja sama dengan investor China dan Korea Selatan untuk membangun industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Perusahaan asal China yang akan berinvestasi di Indonesia yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL). Sementara investor asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES).
Baik CBL maupun LGES akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.