CCP Diluncurkan, Bos BI Kabarkan Bank Sentral Seluruh Dunia

Peluncuran Central Counterparty (CCP) pada Senin (30/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Bank Indonesia (BI) bersama dengan 8 bank dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)telah resmi mendirikan lembaga baru bernama Central Counterparty (CCP). Dewan Gubernur BI pun telah mengabarkan keberadaan lembaga baru itu kepada dunia internasional.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kehadiran lembaga yang mengurus transaksi derivatif suku bunga dan nilai tukar (SBNT) over the counter itu telah dikabarkan kepada para pimpinan bank sentral negara lain. Tujuannya supaya memberikan kepercayaan dunia internasional terhadap lembaga baru itu.

“Kami juga sudah kirim kepada yurisdiksi internasional, para bank sentral, mitra-mitra kita, kita kirim suratnya, kami tandai Jumat malam pukul 12,” kata Perry saat peluncuran CCP di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Perry menjelaskan, pembentukan CCP ini juga telah memenuhi standar internasional, yaitu di antaranya 22 principles untuk CCP yang ada dalam Financial Market Infrastructures. Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) itu disusun oleh Bank for International Settlements (BIS).

“Jadi secara lembaga bisnis sudah sah, tentu saja pemenuhan 22 principle of financial market international ini. Kami sudah melakukan asesmen sebagai regulator dari 22 principle of financial market international,” tegasnya.

CCP telah diresmikan BI per hari ini, sebagai infrastruktur Pasar Keuangan (IPK) bersifat sistemik yang menjalankan fungsi kliring dalam transaksi pasar uang dan pasar valuta asing(PUVA) dengan menempatkan dirinya di antara para pihak yang melakukan transaksi untuk mitigasi risiko.

Mitigasi risiko itu di antaranya terhadap tiga aspek, pertama kegagalan transaksi antar pihak (counterparty risk), risiko likuiditas (liquidity risk), dan risiko karena volatilitas harga pasar (market risk).

Melalui lembaga itu, CCP akan memberikan manfaat berupa transaksi pasar uang dan pasar valas yang lebih efisien, sehingga volume transaksi dan likuiditas lebih besar, penentuan suku bunga dan nilai tukar lebih efektif, serta pelaku pasar utama akan lebih aktif.

Selain itu, akan mendukung efektivitas kebijakan moneter dan stabilitas nilai tukar rupiah, juga mendukung terjaganya stabilitas sistem keuangan. CCP juga akan memfasilitasi instrumen lindung nilai bagi perbankan dan dunia usaha, para investor, penerbitan SBN pemerintah, maupun pembiayaan perekonomian nasional, serta mendukung transparansi pada aktivitas pasar.

“Dan karena risiko antar pihak itu tersentralisasi secara close-out netting tentu saja risiko antar partynya bisa kita minimalkan. Ini yang menjadi credit risk yang sangat tinggi,” tegasnya.

https://mejaslotgacor.com/
https://meja138.com/
https://pafisimalungun.info/
https://pafipohuwato.info/
https://heylink.me/kas-4d/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*