Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan banyak anak muda yang terancam menjadi generasi sandwich pada beberapa tahun mendatang. Menurut dia, hal ini bisa terjadi ketika Indonesia gagal menjadi negara maju pada 2045.
Anggoro mengatakan sebagaimana diketahui Indonesia sudah berada pada kelas negara berpenghasilan menengah selama 30 tahun sejak 1993. Hingga hari ini, Indonesia masih berada pada kondisi tersebut.
“Tentu saja kita melihat banyak juga negara-negara berpenghasilan menengah mengalami stagnasi dan sulit untuk bisa bertransisi masuk menjadi penghasilan tinggi,” kata Anggoro dalam acara Social Security Summit 2024, di Jakarta, Selasa, (26/11/2024).
Anggoro mengatakan untuk keluar dari jebakan ini, Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang saat ini sedang terjadi. Bonus demografi adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar ketimbang usia non-produktif.
Anggoro mengatakan sayangnya bonus demografi ini akan berakhir pada 2035. Setelah tahun itu, Indonesia akan masuk dalam fase aging population atau jumlah penduduk usia non-produktif lebih besar dari penduduk produktif. “Di mana proporsi usia lanjut akan naik dua kali lipat dari masa-masa sebelumnya,” kata dia.
Maka itu, dia mengatakan amat penting untuk Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sebelum aging population itu terjadi. Sebab, apabila gagal maka jumlah generasi sandwich diperkirakan juga akan meledak. Generasi sandwich adalah istilah untuk menyebut generasi yang harus membiayai orang tuanya yang sudah lanjut usia, sekaligus membiayai anak-anaknya atau adiknya yang belum bekerja.
“Ketika itu terjadi akan meningkatkan dependency ratio penduduk non-produktif kepada pekerja produktif atau dikenal dengan sandwich generation. Jadi pekerja produktif diprediksi akan lebih berat lagi tahun-tahun berikutnya karena usia non-produktif lebih banyak,” ujar dia.
Dia mengatakan apabila jumlah generasi sandwich meledak akan buruk untuk laju perekonomian Indonesia. Selain itu, kondisi ini juga bisa memunculkan kemiskinan baru. “Yang tentu saja bagi masyarakat yang tidak punya jaring pengaman,” kata dia.