Hati-hati Tren TikTok Ini Bisa Berdampak Buruk ke Karir Anda

FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File)

Curriculum Vitae (CV) adalah salah satu “senjata” krusial bagi para pencari kerja saat melamar di suatu perusahaan. Biasanya, banyak orang yang mencari saran cara membuat CV lewat TikTok agar bisa dilirik oleh rekruter. Namun, ternyata ada saran populer dari TikTok yang justru bisa membuat Anda ditolak oleh perusahaan.

Melansir dari CNBC Make It, pakar dari situs pembuat CV daring, Escalera mengungkapkan bahwa salah satu hal yang bisa memberikan nasib buruk saat melamar kerja adalah menerapkan “white-fonting” pada CV. Bukan sekadar menggunakan huruf berwarna putih, lantas apa itu “white-fonting”?

Escalera mengatakan, “white-fonting” adalah praktik menyalin dan menempel teks deskripsi pekerjaan pada CV dengan ukuran kecil dan huruf berwarna putih. Menurut saran dari TikTok, trik ini bisa “mengakali” perangkat lunak Applicant Tracking System (ATS) yang biasa digunakan oleh rekruter.

Secara rinci, “white-fonting” diterapkan dengan cara memasukkan seluruh kata kunci dari deskripsi pekerjaan pada CV sehingga dapat dikenali oleh ATS, dianggap cocok, dan membantu calon kandidat untuk lolos ke tahap berikutnya alias wawancara.

Namun, Escalera menyebut bahwa ATS tidak bekerja demikian. Ia mengatakan, nasib seorang kandidat justru bisa terancam jika “white-fonting” diketahui oleh rekruter.

“Hal itu menyebabkan para profesional melakukan sesuatu yang bisa merusak reputasi profesional mereka,” kata Escalera, dikutip Selasa (12/11/2024).

“Jika tim rekruter menemukannya maka reputasi profesional, kualifikasi, serta seluruh lamaran kerja Anda bisa dipertanyakan,” sambungnya.

Meskipun TikTok terkadang memberikan saran yang tidak sesuai dan patut dipertanyakan kebenarannya, Escalera menyebut bahwa masih ada masukan yang bisa diterima oleh media sosial tersebut.

“Saya melihat beberapa nasihat yang bagus di TikTok, terutama tentang bagaimana cara membangun jaringan yang tepat,” ujar Escalera.

“Koneksi dengan banyak orang adalah hal yang bisa mempercepat proses pencarian kerja Anda, bahkan jauh lebih cepat daripada melamar ke puluhan perusahaan secara impulsif akibat frustrasi dengan situasi,” lanjutnya.

Menurut Escalera, melamar ke puluhan perusahaan secara impulsif dan tak memerhatikan kecocokan pengalaman dapat menjadi pemborosan waktu dan tenaga, serta bisa membawa Anda ke lingkungan kerja yang tak sehat atau tidak memuaskan.

Sebaliknya, ia menyarankan para pencari kerja untuk tidak menerapkan rage-applying (melamar ke banyak perusahaan secara impulsif akibat frustrasi) dan fokus pada saran yang dapat membantu Anda “membangun jaringan profesional yang sehat dan mendukung.”

Salah satu saran strategi jaringan terbaik yang pernah Escalera lihat melalui TikTok adalah mempersiapkan pengenalan diri yang menyoroti nilai unik dan bagaimana Anda kontribusi di tempat kerja.

“Pengenalan diri yang disiapkan dengan baik dapat membantu orang lain memahami keterampilan dan tujuan Anda sehingga memudahkan mereka untuk mengenali cara untuk bisa mendukung Anda,” jelas Escalera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*